Meski idaman hidup tiap-tiap Website orang bisa saja berbeda-beda, namun obyek mereka selamanya sama, yaitu hidup bahagia. Beberapa orang menganggap duwit dapat membeli kebahagiaan, sebagian lainnya pilih keluarga sebagai sumber kebahagiaan. Apa pun definisi kebahagiaan untuk tiap-tiap orang, ternyata ada pengertian hidup bahagia secara ilmiah berdasarkan penelitian.
Penelitian yang dimuat didalam Review of General Psychology th. 2005 menyatakan bahwa sebanyak 40% kebahagiaan ditentukan oleh kesibukan harian. Dengan kata lain, perasaan bahagia memang berada didalam kendali kita. Ingin hidup bahagia atau tidak, memang terkait terhadap diri sendiri. Dan kalau kamu ingin hidup bahagia, ini penelitian perihal hidup bahagia yang dapat menjadi pedoman hidup.
1. Memperluas pertalian sosial
Senyaman-nyamannya menyendiri, tiap-tiap manusia pasti perlu manusia lain di hidupnya. Karena itulah manusia disebut sebagai makhluk sosial. Memiliki teman, keluarga dan pasangan merupakan keliru satu kebutuhan alami manusia untuk bertahan hidup, lebih-lebih menciptakan kebahagiaan. Sebuah penelitian yang ditunaikan lebih berasal dari 80 th. di Harvard Study of Adult Development menemukan bahwa pertalian sosial yang dekat (baik bersama pasangan, keluarga, teman, teman kerja, dan komunitas) ternyata menjadi segi terbesar yang membawa dampak orang bahagia selama hidup mereka. Jadi jangan heran kalau rasa kesepian sebab sendirian bukan cuma bikin depresi ta[i termasuk dapat membunuhmu.
2. Menunjukkan rasa syukur
Jadi orang yang enteng bersyukur ternyata termasuk dapat membuatmu jadi lebih bahagia. Coba tuliskan tiga hal saja yang kamu syukuri hari ini. Sebuah penelitian th. 2005 oleh Martin Seligman, direktur Positive Psychology Center di Universitas Pennsylvania menemukan bahwa belajar bersyukur tiap-tiap hari dapat penurunan gejala depresi. Bersyukur dan berterima kasih atas apa yang kamu miliki dan dapatkan didalam hidup secara alami dapat meningkatkan energi positif dan optimis di didalam otak sehingga kamu enteng jadi bahagia dan bahagia di didalam hati.
3. Bersikap dermawan dan baik hati
Menurut sebagian penelitian yang ditunaikan Sonja Lyubomirsky di UC Riverside, lakukan kebaikan secara acak, tiba-tiba atau tidak terencana ternyata dapat membuatmu jadi lebih bahagia, mengurangi depresi dan kecemasan. Bersikap baik layaknya menjadi sukarelawan, berdonasi, berbagi, menolong, dan bersikap dermawan lainnya dapat mengaktifkan proses “reward” di otak sehingga membuatmu jadi lebih berguna dan punya nilai sebagai manusia. Akan ada kebahagiaan yang tercipta disaat kamu dapat membahagiakan orang lain.
4. Menerapkan cara berpikir mindfulness
Secara sederhana, mindfulness dapat diartikan sebagai being real to yourself. Sebuah penelitian yang dimuat didalam International Journal of Wellbeing, ditunaikan th. 2011 menemukan bahwa belajar berpikir dan membiasakan diri bersama cara mindfulness dapat meningkatkan perasaan penerimaan diri yang baik. Mindfulness bukan cuma mengajarkanmu untuk banyak bersyukur namun termasuk menemukan kesadaran diri, berdamai bersama jaman lalu, menciptakan kedamaian dan juga lakukan hal-hal yang nyata dan mutlak saja didalam hidup. Misalnya jadi sedih sebab orang tersayang meninggal, jangan mengelak emosimu, namun kenali dan akui.
5. Melatih rasa welas asih dan kasih sayang
Tidak banyak orang yang ekspresif didalam membuktikan isikan hati. Karena itu, membiasakan diri menjadi lebih emosional cenderung susah dilakukan. Hal ini perlu pembiasaan. Kebiasaan mengkritik diri sendiri, benar-benar menyesali jaman lalu, menyalahkan diri sendiri dan malu bersama kegagalan adalah pola yang mesti dihentikan. Sebaliknya, kembangkan nada batin yang suportif, menyemangati, memotivasi dan menenangkan sehingga kamu dapat menjadi orang yang lebih positif dan optimis. Ketika hal ini udah terbentuk, secara sendirinya kamu dapat lebih enteng jadi bahagia.
Komentar Terbaru